Recent Posts

Pesona Aceh, Wisata Hutan Manggrove Kota Langsa

Pesona Aceh, Wisata Hutan Manggrove Kota Langsa- Berwisata dapat menghilangkan penat dan lelah melebur tertiup angin lalu menghilang. Seperti yang kami lakukan kali ini. Hutan manggrove di Kota Langsa menjadi tujuan utama untuk mengisi energi pada tubuh agar kembali semangat. Hutan ini adalah hutan buatan yang terletak di Kawasan Pelabuhan Kota Langsa.
          Hutan Manggrove merupakan spot wisata yang dibangun oleh Pemerintah Kota Langsa untuk mempercantik Kawasan Wisata Kuala Langsa. Letaknya tidak jauh dari pusat kota. Transportasi umum menuju spot wisata ini belum ada, namun tenang saja karena disini terdapat banyak kendaraan umum seperti becak yang bisa ditemukan hampir di setiap sudut kota.
Sepanjang perjalanan dari Kota Langsa menuju tempat wisata ini kita bisa menikmati suguhan pemandangan desa nelayan yang terpampang jelas untuk memanjakan mata yang lelah karena sebelumnya selalu berkutat dengan angka-angka dan deadline laporan. Sesampainya di kawasan hutan mangrove sajian pemandangan khas pepohonan mangrove membuat siapapun pasti terpukau. Siapa sangka kawasan hutan bakau menjadi sebuah pemandangan yang sangat indah dan eksotis.
Hutan bakau langsa sudah sangat nyaman untuk kita kunjungi, kenyamanan dan kebersihan sangat dijaga, tempat parkir yang luas juga tersedia disini. Di kawasan hutan manggrove tersedia jalan setapak untuk kita berkeliling, juga terdapat menara untuk menikmati langsung keindahan seluruh sudut hutan mangrove dan  satwa yang berada di dalamnya yang menjadi daya tarik. Namun sekedar saran, berhati-hatilah bila membawa makanan ke tempat ini, karena kalian akan berebut sama monyet-monyet disini, jadi sebaiknya simpan makanan di dalam tas atau di mobil saja, dan jangan pernah sekali-kali berpikir untuk memberikan makanan karena itu akan merusak cara atau kebiasaan mereka dalam bertahan hidup.
Pocket tour travel
Titi Hijau Hutan Manggrove
Terdapat jalan setapak yang temboknya berwarna hijau dan sering disebut Titi Hijau. Tidak sulit untuk menemukan Titi Hijau ini. Karena letaknya persis disebelah kiri jalan raya, sekitar 50 meter sebelum pintu masuk pelabuhan. Untuk masuk ke dalam areal hutan bakau melalui Titi Hijau kita tidak  harus mengeluarkan uang  karena gratis, hanya dikenakan biaya parkir kendaraan saja.

Selain keindahan dan keteduhan yang ditawarkan, di hutan mangrove ini juga terdapat polulasi satwa salah satunya adalah monyet-monyet liar yang biasanya muncul ketika ada pengunjung. Tidak perlu khawatir, karena hewan-hewan lucu ini sudah akrab dengan manusia, sehingga keberadaannya menjadi hiburan tersendiri.
Pocket tour travel

Hutan manggrove ini juga menawarkan tempat berteduh yang nyaman ketika kita sudah lelah saat berkeliling, dan yang paling penting adalah terdapat banyak spot untuk berfoto yang menarik dan bisa memenuhi sosial media dengan foto-foto yang keren.

Pocket tour travel
Berjalan terus kedalam menyusuri Titi Hijau kita akan menemukan sebuah menara kayu yang tingginya lebih kurang 100 meter. Menara ini dilengkapi tangga kayu dan diatasnya tersedia pos pemantau. Bagi yang ingin menikmati Hutan Manggrove dari atas menara ini harus menjaga batasan muatan yang telah di tentukanNamun bagi yang takut ketinggian, cukup berkeliling dibawah dan melihat pemandangan hutan pun sudah membuat mata ini terpuaskan. Tidak jauh dari menara anda baru akan menemukan titik akhir jembatan.

"Dan begitulah seharusnya mengistirahatkan diri"


Pocket Tour and Travel
Mobile/Wa : 082362235158 
Instagram : @tourpocket
Email : pockettourtravel@gmail.com

Ecofarming Center dan Eksotisme Pertanian Organik

Ecofarming Center dan Eksotisme Pertanian Organik - Berkesempatan untuk mengunjungi Ecofarm adalah suatu Jackpot bagi saya. Bagaimana tidak, bisa dapat tugas bawa tamu plus jalan-jalan gratis dan dibayar, itu seperti sambil berenang minum es nata de coco dan ditampari puluhan kotak pizza yang ada isinya.

Ecofarming Center adalah kebun percontohan yang terletak di Bahorok - Bukit Lawang di Wilayah Sumatera Utara. Sesampai disana satu hal yang terpampang jelas dimata saya adalah suasana perkampungan yang begitu sejuk dan areal perkebunan, serta beberapa jenis sayuran yang sedang lucu-lucunya dalam masa pertumbuhan. Tidak hanya itu, mata juga dimanjakan dengan perkarangan luas yang berisi tanaman obatan, areal peternakan, dan perikanan, serta ada biofiltrasi untuk penyaringan air secara alami dengan memanfaatkan tanaman air (eceng gondok, mendong, gelagah) yang tujuannya mencegah kontaminasi air dari luar, serta terdapat juga tempat sampah (organik dan non organik) yang dibuat secara sederhana.
pocket
Ecolodge (tempat saya menginap)
Setelah selesai euphoria sejenak dengan ritual menjepret beberapa foto, saya menghampiri Kak Lina salah satu staff yang bekerja di Ecofarm tersebut. Beliau mengatakan bahwa proses yang berjalan di Ecofarm itu adalah dengan cara memanfaatkan bahan-bahan yang berada di alam. Contohnya seperti rerumputan yang tumbuh di sekitar bedengan dimanfaatkan kembali untuk digunakan sebagai pupuk (tidak dibakar), pembuatan pupuk kompos yang tidak lagi mengambil bahan baku dari luar area Ecofarm karena adanya pemanfaatan dari kotoran ternak.

pocket
Ecofarming Center - Bukit Lawang
Sistem organik yang berjalan di Ecofarm terlihat sangat nyata, mulai dari bangunannya yang memang lebih banyak menggunakan bambu (hasil alam) sebagai kontruksinya. Ada hal unik yang saya lihat disana, yaitu sistem Aquaponik, nah sistem ini sangat saya sarankan bagi yang halaman rumahnya sempit, jadi sistemnya adalah di dalam satu tempat dapat ditanami sayuran (ditengah area) dan kolam ikan di pinggirannya.


pocket
Areal Kebun


Namun untuk menciptakan pertanian organik secara utuh memang memerlukan proses yang lumayan panjang. intinya memang harus sabar-sabar. Contohnya saja, pada tanaman sayuran diperlukan waktu selama dua tahun untuk pemulihan lahan, peralihan dari perlakuan kimia menjadi organik. Lalu dalam perjalanan untuk menjadi organik seutuhnya juga terdapat kelemahan, seperti hasil bisa lebih sedikit (tahap awal) bila dibandingkan dengan pertanian konvensional, dan lebih banyak gangguan hama yang bisa merugikan hasil produksi. Akan tetapi keunggulan dari sistem organik adalah berdampak positif bagi kesehatan karena hasil tanaman tidak mengandung unsur kimia buatan yang dapat merusak sistem metabolisme tubuh (dalam jangka panjang).

***

Hari ke-2 saya fokuskan untuk mencari tahu tentang community development khususnya untuk ibu-ibu. Namun berhubung Kak Lina masih menghadiri rapat di Ecolodge, maka saya menghabiskan waktu untuk berkeliling ecofarm dan mengambil beberapa foto.
Setelah mengambil foto-foto yang menarik, saya membaca beberapa buku tentang tanaman obat, yang salah satunya adalah draft buku mengenai obat-obatan yang memang ditanam di area Ecofarming Center. Ada banyak tanaman yang biasanya tumbuh liar di jalan-jalan, ternyata tanaman liar tersebut termasuk tanaman obat yang banyak manfaatnya untuk pengobatan secara alami, seperti tanaman Gandarusa yang dapat dimanfaatkan untuk obat masuk angin karena bisa dijadikan bahan untuk pembuatan minyak urut. 

pocket
Tanaman Gandarusa
Siang harinya setelah Kak Lina datang ke Ecofarm, saya langsung bertanya bagaimana caranya meyakinkan masyarakat bahwa pertanian organik ini sangat bermanfaat bagi mereka, dan jawaban dari Kak Lina adalah dengan cara kita mempraktikkan hal tersebut secara pribadi terlebih dahulu di dalam kehidupan kita, barulah nantinya setelah masyarakat melihat bukti nyata dari perlakukan kita, setahap demi setahap mereka akan mulai tergerak untuk mengadopsi cara-cara bertani organik tersebut.

Biasanya untuk tahap awal, gerbang masuknya adalah melalui ibu-ibu, Bisa dimulai dari pengelolaan sampah rumah tangga, untuk membuat pupuk. Lalu tahap berikutnya bagaimana meyakinkan ibu-ibu untuk membuat pangan organik tanpa menggunakan penyedap rasa instan, barulah tahap berikutnya ibu-ibu tersebut disugesti untuk membuat tanaman-tanaman yang bermanfaat disekeliling rumah mereka. Tahap akhir adalah memberikan penyadaran tentang kesehatan melalui pertanian organik.
***
Sudah hari ke-3 rupanya, hari ini saya lebih tertarik mempelajari tentang perbandingan masa ketahanan produk organik dan konvensional. Menurut Kak Lina (lagi) produk yang dihasilkan dari perlakuan organik akan tahan lama dan kesegarannya masih bisa terjamin bila dibandingkan dengan hasil dari perlakuan konvensional. Alhasil dengan menerapkan perlakuan organik pada tanaman, berarti kita telah menjaga kesehatan diri sendiri dan keseimbangan lingkungan dari kerusakan.
Lagi asik berdiskusi, berhubung mata saya jelalatan dan tak bisa diam, secara tidak sengaja saya melihat beberapa botol kaca yang dihias dan ada juga kertas daur ulang yang bisa dijadikan barang-barang kerajinan tangan. Namun, karena alat pembuatannya tidak tersedia di Ecofarm, maka Kak Lina merekomendasikan saya untuk menemui Mas Anto di PLH.

Dari rekomendasi Kak Lina, maka saya berkunjung ke PPLH Bahorok, disana ada Mas Yanto yang banyak menerangkan tentang cara mendaur ulang kertas yang sudah tidak berguna lagi menjadi barang yang bisa mempunyai daya jual kembali.
pocket
Hasil dari kertas daur ulang
Dari kunjungan singkat saya ke PPLH Bahorok, pelajaran yang didapat adalah banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan sampah, dan hal tersebut bisa kita lakukan dengan kreativitas, kemampuan dan kemauan yang ada pada diri kita masing-masing untuk menjadikan segala sesuatu yang berada di alam ini berguna, karena secara tidak langsung dengan kita mengurangi sampah berarti kita menjaga keseimbangan alam dari siklus kebocoran sampah.
Studi lapangan tersebut saya akhiri dengan berjalan menuju tempat-tempat bersejarah dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

Pocket Tour and Travel
Mobile/Wa : 0823 6223 5158 
Email: pockettourtravel@gmail.com
fanpage pocket tour and travel
Instagram @tourpocket


Menikmati Sebuah Pulau Seakan Milik Sendiri


Open trip!
Bagi yang bingung liburannya mau kemana, join trip kami aja.
Kali ini Pocket tour and travel bekerja sama dengan Pusong Diving Club (PDC) membuka trip ke Pulau Gosong Abdya, Aceh. Kamu bisa explore pulau nya, foto2 di pulau, snorkeling, diving, foto underwater, Hammockan, BBQ, dan masih banyak kegiatan yg bisa kamu lakuin disini untuk liburan produktif mu.
Btw, untuk yg hobi diving ada underwater photo boothnya juga loh.

Wisata Aceh, Unforgettable Journey to Breueh Island



Wisata Aceh, Unforgettable Journey to Breueh Island- Siang itu tanggal 5 Mei 2016 setelah selesai Shalat Dzuhur buru-buru kuambil ransel, pelampung, dan alat snorkeling yang sudah tersusun rapi di atas meja kerja, lalu menuju ke dermaga agar tidak tertinggal kapal. Tour kali ini akan dimulai lagi dan destinasinya adalah Pulo Breuh yang merupakan gugusan Pulo Aceh di Aceh Besar, setelah sebelumnya melalak ke Malaysia dan Singapore dari tanggal 28-3 Mei 2016.
Wisata Aceh, Unforgettable Journey to Breueh Island
taken by: pocket tour

Inilah asiknya melakukan pekerjaan sebagai seorang tour planner. Kerjanya ya jalan-jalan, bawa tamu, buatin jadwal untuk tamu yang mau jalan-jalan.

Permainan Tradisional, Jangan Hilang Terganti Gadget

 
Permainan Tradisional, Jangan Hilang Terganti Gadget
photo by : pocket tour


Permainan Tradisional, Jangan Hilang Terganti Gadget- Sabtu sore itu kami mengendarai motor menuju gampong Nusa, Kabupaten Aceh Besar. Di gampong itu akan diadakan permainan tradisional yang idenya dicetuskan oleh Ariya yang tergabung dalam anggota Aceh Backpacker. Sebelumnya setelah memunculkan ide tersebut, sembari ngopi bareng kita merencanakan persiapan-persiapan agar nantinya acara ini terlaksana dengan baik dan mendapat respon yang positif. Untuk tahap awal kami memilih Gampong Nusa sebagai tuan rumah dari permainan tradisional ini.
Permainan tradisional dulunya sangat digemari anak-anak pada tahun 90-an, sekarang sudah kalah pamornya bila dibandingkan oleh gadget yang selalu menjadi barang wajib yang harus dibawa oleh anak kemanapun dia pergi. Saat ini apabila anak menangis, orang tua dominannya mencekoki gadget agar si anak tersebut tenang karena perhatiannya sudah teralihkan.

Wisata Aceh, Antara Misteri dan Rasa Takjub Tercipta di Pulau Nasi



Wisata Aceh, Antara Misteri dan Rasa Takjub Tercipta di Pulau Nasi- Serasa tak percaya, mimpi yang terpendam sejak lama akhirnya terkabul jua. Suatu kebanggan bagi saya dapat menjejakkan kaki di Pulau ini. Pulau yang menjadi perbincangan orang akhir-akhir ini, Pulau yang penuh dengan kejutan. Pulau ini bernama Pulau Nasi, Pulau yang terletak di sebelah barat Pulau Weh. Memiliki lima desa dan dapat dikelilingi dalam waktu satu hari. Di Pulau ini banyak harapan yang sengaja saya tinggalkan agar suatu hari kelak dapat kemari lagi dan mewujudkan satu per satu harapan yang tertinggal itu.

Ayo rencanakan liburanmu dengan POCKET tour

Ayo rencanakan liburanmu dengan POCKET tour




Ayo rencanakan liburanmu dengan POCKET tour-Di jaman yang serba canggih ini banyak hal yang terkadang membuat kita jenuh, dengan tumpukan-tumpukan berkas yang deadlinenya kadang lebih horor dari pada deadline ketemu pacar, sampai tugas-tugas kampus yang selalu ingin dimanja dan diperhatikan.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk melepas sejenak kepenatan tersebut? banyak yang memilih nongkrong di cafe, makan bareng teman dan tidak sedikit pula yang memilih untuk berlibur.
Nah bagi kamu yang memilih untuk liburan, datang lagi ni masalah lainnya. duitnya darimana??? disinilah peran POCKET tour & travel sebagai penyedia jasa pelayanan bertugas untuk membantu kamu yang mau konsultasi masalah pemilihan paket tour murah tapi tidak murahan.